Kok Cepat Retak? Ini Dia Penyebab Bangunan Gampang Rusak

Kamu mungkin pernah melihat bangunan baru yang sudah mengalami retak pada dindingnya. Awalnya, retakan itu memang terlihat sepele, tetapi sebenarnya retakan bisa menunjukkan masalah serius yang tersembunyi di dalam struktur bangunan. Masalah ini makin parah karena banyak orang tidak menyadari penyebab retakan dan justru meremehkan dampaknya. Oleh karena itu, supaya kamu tidak ikut-ikutan membangun bangunan yang cepat rusak, yuk kita bahas faktor-faktor yang sering diabaikan tapi ternyata punya pengaruh besar terhadap kekuatan struktur.

1. Campuran Material Nggak Sesuai Takaran

Tukang kadang mencampur semen, pasir, dan air asal-asalan tanpa ngikutin standar. Padahal, komposisi campuran itu berpengaruh langsung ke daya tahan beton. Kalau airnya kebanyakan, hasil akhir bisa terlalu lembek dan gampang pecah. Sebaliknya, kalau terlalu kering, permukaannya bisa kasar dan susah nempel. Ikuti takaran standar dan pakai material berkualitas biar hasilnya solid dan tahan lama.

2. Tanah Dasar Tidak Dicek Sebelum Bangun

Struktur tanah yang labil atau terlalu lembek sering menyebabkan pondasi bergeser atau menurun secara perlahan. Pergerakan pondasi ini akhirnya memengaruhi dinding dan menyebabkan retakan muncul di berbagai titik bangunan.

Sayangnya, banyak proyek kecil tidak melakukan uji tanah terlebih dahulu, padahal langkah ini sangat penting untuk menentukan jenis pondasi yang paling tepat sesuai kondisi tanah. Tips penting yang bisa kamu terapkan: Kamu perlu melakukan survei tanah sebelum memulai pembangunan, meskipun proyeknya hanya berupa rumah satu lantai.

3. Bangunan Retak sebab Perubahan Cuaca yang Ekstrem

Bangunan yang kena panas, hujan, lalu panas lagi secara terus-menerus bisa mengalami penyusutan dan pemuaian. Nah, proses ini bisa bikin beton jadi retak, apalagi kalau nggak pakai pelapis atau bahan tahan cuaca. Cat biasa yang dipakai luar rumah bisa cepat ngelupas dan nimbulin retakan halus. Gunakan pelapis anti-air, cat eksterior khusus, dan perhatikan arah angin & sinar matahari saat desain bangunan.

4. Pemasangan Besi Tulangan yang Tidak Rapi

Pekerja yang memasang besi tulangan atau rangka beton dengan jarak dan posisi yang tidak sesuai dapat menyebabkan struktur bangunan menjadi tidak seimbang. Struktur yang tidak seimbang ini menyebarkan tekanan secara tidak merata dan akhirnya membuat beton lebih mudah retak.

Udara dan air juga bisa menyebabkan kerusakan jika besi tulangan berada terlalu dekat dengan permukaan, karena keduanya memicu korosi dan merusak lapisan pelindung beton.

5. Celah Muai (Expansion Joint)

Beberapa bangunan sering lupa menambahkan celah muai, padahal celah ini berfungsi penting untuk memberikan ruang gerak pada struktur saat terjadi perubahan suhu. Solusi paling tepat Kontraktor sebaiknya menambahkan expansion joint titik-titik tertentu yang sudah dtentukan dalam desain, apalagi kalau proyeknya berupa bangunan besar, panjang, atau berada pada lokasi dengan perubahan suhu ekstrem.

Mau Bangunan Nggak Gampang Retak? Belanja Bahannya si Babangdeal!

Retakan di bangunan bukan nasib, tapi akibat dari perencanaan atau pengerjaan yang kurang tepat.
Kalau kamu perhatiin dari awal mulai dari material, tanah, sampai pemasangan bangunan bisa lebih awet dan minim risiko.

Mau Bangunan Nggak Gampang Retak? Belanja bahannyadi Babangdeal! Bangunan kuat mulai dari bahan yang tepat.

Baca juga artikel lain yang relevan dengan ini hanya pada laman resmi distritek.